Sabtu, 04 November 2017

Informal Reports




Tanggal           :  04 november 2017
Kepada            : Bapak Muhammad Firdaus
Dari                 : Nuraini
Judul               : Proyek Pembangunan LRT di Palembang

Laporan ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil dari pencarian informasi yang saya lakukan tentang Proyek pembangunan LRT di Palembang yang di rencanakan pemerintah terkait.

Latar Belakang : Proyek LRT di Palembang  merupakan ide yang cemerlang untuk menambah moda transportasi. Proyek infrastruktur tersebut sebagai solusi untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di Palembang. Jika selama ini hanya tersedia pilihan bertransportasi berbasis jalan raya, maka sebentar lagi akan hadir layanan transportasi publik berbasis jalan rel yang mengusung kenyamanan bagi  masyarakat. Pembangunan konstruksi proyek kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) dimulai sejak oktober 2015 dan ditargetkan selesai juni 2018 mendatang. LRT Palembang memiliki panjang 23,40 km yang membentang dari Bandara Sultan Mahmud Badarudin II (Kota Palembang) sampai Kawasan OPI/Ogan Permata Indah (Kab. Banyuasin) hingga melintas di atas Sungai Musi. Pengerjaan konstruksi dijalankan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
.
Pekejaan yang telah di selesaikan : Total perkembangan proyek LRT di Palembang sejak tahun 2015 sampai dengan sekarang, progressnya sudah mencapai 68,05 %.  Progres konstruksi ke-13 stasiun sudah di atas 80 %. Hanya empat di antaranya yang masih di bawah 70 persen, yaitu Stasiun Bandara 68% , Stasiun Asrama Haji 69 %, Stasiun Telkom 64 %, dan Stasiun Polda 67 %.

Pekerjaan yang akan di selesaikan : Pekerjaan yang sedang dan masih dikerjakan PT Waskita Karya (Persero) adalah pemasangan steel box girder yang menghubungkan jalur LRT dari Pasar 16 Ilir ke 7 Ulu. Selain itu,pengerjaan LRT lain berupa lintasan kritis slab lantai, pengecoran, pengecekan rel & jaringan listrik .

Antisipasi Masalah : Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai pembangunan jalan LRT di Palembang :

  1. kondisi Palembang yang sering mati listrik, realisasi dari LRT tidak akan berjalan secara maksimal mengingat operasi ini menggunakan listrik 
  2. pembangunan juga dirasa tidak begitu merata terutama di daerah titik pusat kemacetan, situs konstruksi terlihat “diabaikan


Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar